Rabu, 03 Juli 2013

Penalaran



a
Penalaran mempunyai kata dasar “nalar” yang bisa diartikan sebagai aktivitas yang memungkinkan seseorang berpikir logis. Nalar dalam arti lain juga tentang jangkauan pikir ataupun kekuatan pikir.
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

c     Penalaran Deduktif
a.      Arti Kata dan Pengertian
Deduktif berasal dari bahasa latin ‘deducere’ -> deduce yang berarti mengeluarkan. Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum, menuku kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut dapat dimulai dari suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.
b.     Contoh
Premis Mayor       : Semua Mahasiswa Gundarma membawa motor ke kampus
Premis Minor       : Valentine adalah Mahasiswa Gunadarma
Kesimpulan          : Valentine membawa motor ke kampus

tautologi, kontradiksi, aljabar logika dan negasi lingkaran

TAUTOLOGI

Adalah suatu ekspresi logika yang selalu bernilai benar di dalam tabel kebenarannya, tanpa memperdulikan nilai kebenaran dari proposisi-proposisi yang berada didalamnya.
Example :
1.      Lihat ekspresi logika dari suatu pernyataan berikut :
(A ^ B)→(C v (¬B→¬C))

Buatlah Tabel Kebenarannya

C v (¬B→¬C)

(A ^ B) → (C v (¬B → ¬C))


A
B
C
¬B
¬C
A^B
¬B→¬C


F
F
F
T
T
F
T
T
T
F
F
T
T
F
F
F
T
T
F
T
F
F
T
F
T
T
T
F
T
T
F
F
F
T
T
T
T
F
F
T
T
F
T
T
T
T
F
T
T
F
F
F
T
T
T
T
F
F
T
T
T
T
T
T
T
T
F
F
T
T
T
T

Jadi ekspresi logika diatas adalah tautology karena pada table kebenarannya semua pasangannya menghasilkan nilai T.

2.      Buktikan : ¬(A ^ B ) v B adalah tautologi ?

Bukti : Buat Tabel Kebenarannya seperti berikut :

A
B
A ^ B
¬(A ^ B)
¬(A ^ B) v B
F
F
F
T
T
F
T
F
T
T
T
F
F
T
T
T
T
T
F
T

Jadi, ekspresi diatas juga Tautologi

3.      Jika Tono pergi kuliah, maka Tini juga pergi kuliah. Jika siska tidur, maka Tini pergi kuliah. Dengan demikian, jika Tono pergi kuliah atau Siska tidur, maka Tini pergi kuliah.

Jawab :

Diubah ke variabel proposisional :

A = Tono pergi kuliah
B = Tini pergi kuliah
C = Siska tidur

Diubah menjadi ekspresi logika yang terdiri dari premis-premis dan kesimpulan. Ekspresi logika 1 dan 2 adalah premis-premis, sedangkan logika 3 adalah kesimpulan.

1.      A → B                              (premis)
2.      C → B                               (premis)
3.      (A v C)→B                       (kesimpulan)

Selanjutnya, dapat ditulis berikut :

((A → B) ^ (C → B)) → ((A v C) → B)

Setelah itu, buatlah tabel kebenarannya dari ekspresi logika tersebut :









((A → B) ^ (C → B)) → ((A v C) → B)


A
B
C
A→B
C→B
(A→B)^(C→B)
AvC
(AvC)→B

F
F
F
T
T
T
F
T
T
F
F
T
T
F
F
T
F
T
F
T
F
T
T
T
F
T
T
F
T
T
T
T
T
T
T
T
T
F
F
F
T
F
T
F
T
T
F
T
F
F
F
T
F
T
T
T
F
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T

Jadi, jika table kebenaran menunjukkan hasil tautology, maka argument tersebut valid.


KONTRADIKSI

Adalah Suatu ekspresi logika yang selalu bernilai salah di dalam tabel kebenarannya, tanpa memperdulikan nilai kebenarannya dari proposisi-proposisi yang berada di dalamnya.

Example :

Lihat ekspresi logika dari suatu pernyataan berikut :

((A v B) ^ ¬A) ^ ¬B

Buatlah Tabel Kebenarannya :
 ((A v B) ^ ¬A) ^ ¬B


A
B
¬A
¬B
(A v B)
((A v B) ^ ¬A)

F
F
T
T
F
F

F
T
T
F
T
T

T
F
F
T
T
F

T
T
F
F
T
F


Jadi, ekspresi logika di atas terjadi kontradiksi.

          ALJABAR LOGIKA
- Pernyataan/Proposisi
Pernyataan adalah suatu kalimat yang mempunyai nilai kebenaran (benar atau salah) tetapi tidak keduanya. 
Contoh: 
p = Tadi malam BBM mulai naik (memiliki nilai kebenaran benar/true).
q = 23 = 32 (memiliki nilai kebenaran salah/false).
- Negasi/lingkaran
Negasi suatu kalimat akan mempunyai nilai kebenaran yang berlawanan dengan nilai kebenaran kalimat aslinya. Jadi jika nilai p bernilai benar maka bernilai salah. Sebaliknya jika p bernilai salah, maka akan bernilai benar. 
- Membuat kesimpulan
 
 
           NEGASI LINGKARAN
Dalam logika matematika, negasi atau ingkaran adalah operasi matematika terhadap suatu pernyataan, baik tunggal maupun majemuk. Operasi negasi membalikkan nilai kebenaran suatu pernyataan. Jika p bernilai benar maka ~p bernilai salah. Sebaliknya, jika p bernilai salah, maka ~p bernilai benar. Bentuk ~p biasa dibaca "bukan p", "tidak p", "tidak benar bahwa p", dsb.