Jumat, 08 Mei 2015

Psikoterapi Kelompok



TERAPI KELOMPOK (SUPORTIF)

1.     Pengertian terapi kelompok
Terapi kelompok Suportif merupakan terapi yang terdiri dari beberapa orang-orang yang berencana, mengatur dan merespon secara langsung terhadap isu-isu dan tekanan maupun keadaan yang merugikan (Grant-Iramu dalam Hidayati, 2012).

2.     Cara melakukan terapi kelompok
Menurut McCloskey & Bulechek (dalam Stuart & Laraia, 1998) pelaksanaan pemberian terapi kelompok suportif dapat dilakukan dalam beberapa sesi, yakni:
a.      Sesi pertama: Mengidentifikasi kemampuan klien dan sumber pendukung yang ada pada diri klien.
b.     Sesi kedua: Menggunakan sistem pendukung dalam diri klien, monitor, dan hambatannya.
c.      Sesi ketiga: Menggunakan sistem pendukung di luar klien, monitor, dan hambatannya.
d.     Sesi keempat: Mengevaluasi hasil dan hambatan penggunaan sumber.
Keempat sesi dilakukan dalam 4 kali pertemuan selama 2 minggu dan setiap pertemuan dilaksanakan selama 40-50 menit. Setiap akhir sesi, klien menulis kegiatannya di buku kerja. Setiap lembar buku kerja terdapat tanggal dan nama sesi dengan demikian setiap klien memiliki catatan perkembangan selama mengikuti terapi kelompok suportif mulai dari pengetahuan mengenai mengatasi perilaku kekerasan sampai monitor hasil penggunaan sumber pendukung didalam dan diluar diri klien. Setiap akhir sesi selalu di evaluasi untuk mengetahui perkembangan klien selama mengikuti kegiatan terapi kelompok suportif dan dipertemuan sesi berikutnya juga selalu di monitor dan evaluasi pada sesi selanjutnya.

3.     Manfaat terapi kelompok
Menurut Fontaine (2009), terapi kelompok suportif merupakan jenis terapi yang berfokus pada manfaat berbagi pengalaman yang melibatkan sejumlah anggota dan terapis kelompok suportif yang membantu anggota kelompok dengan masalah psikologis, kognitif, perilaku atau disfungsi spiritual melalui proses perubahan khususnya pada perilaku kekerasan.

4.     Kasus-kasus yang diselesaikan dalam terapi kelompok
a.      Kasus tentang depresi
b.     Kasus tentang tindak kekerasan
c.      Kasus tentang ansietas

5.     Cari dan rangkum satu contoh yang menggambarkan terapi kelompok
Salah satu masalah yang sering terjadi pada remaja adalah depresi. Depresi pada remaja akan lebih baik ditangani dengan psikoterapi karena dengan psikoterapi remaja dibantu untuk menemukan akar permasalahannya dan melihat potret diri secara lebih obyektif. Psikoterapi ditujukan untuk membangun pola pikir yang obyektif dan positif, rasional dan membangun strategi atau mekanisme adaptasi yang sehat dalam menghadapi masalah. Perlu diingat bahwa keterbukaan remaja untuk mengemukakan masalah yang sedang dihadapinya akan membantu proses penyembuhan dirinya. Salah satu psikoterapi yang paling banyak digunakan oleh remaja adalah terapi suportif. Terapi suportif untuk menangani stress pada remaja dilakukan pada keluarga dengan remaja mempunyai efek protektif yang signifikan terhadap kemampuan remaja menghadapi tantangan hidup yang dipenuhi oleh stressor.


Daftar Pustaka:

Hidayati, E. (2012). Pengaruh Terapi Kelompok Suportif Terhadap Kemampuan Mengatasi Perilaku Kekerasan Pada Klien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino Gondohutomo. Seminar Hasil-hasil Penelitian. Kota Semarang.
Ikhtiarini, E., Yani, A., & Mustikasari. (2012).  Pengaruh Terapi Kelompok Suportif Terhadap Tingkat Ansietas Keluarga dalam Merawat Anak Tuna Grahita. Jurnal Keperawatan Soedirman. Vol 7. No 1. Hal 17-24.
Stuart, G.W. & Laraia, M. T. (2005). Principles and Practice of Psychiatric Nursing, (ed. 8). Missouri: Mosby, Inc.