Ø Unsur-unsur kebudyaan
Dalam
bab 4 telah kita pelajari bahwa keseluruhan dari tindakan manusia yang berpola
itu,berkisar sekitar pranata-prata tertentu yang amat banyak jumlahnya.
Demikian sebenarnya suatu masyarakat yang luas selalu dapat kita perinci ke
dalam pranata-pranata yang khusus. Dengan itu suatu kebudayaan yang luas itu
selalu dapat pula kita perinci ke dalam unsure-unsurnya yang khusus.
Ketujuh
unsur yang dapat kita sebut sebagai isi pokok dari tiap kebudayaan di dunia itu
yaitu :
1.
Unsur
bahasa, baik lisan maupun tulisan yang
berfungsi sebagai alat komunikasi
2.
Unsur
ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti
pengetahuan alam, perbintangan, pertambangan, komputer dll
3.
Unsur
system kemasyarakatan, yang meliputi hukum,
kekerabatan, perkawinan dll
4.
Unsur
peralatan dan perlengkapan hidup, seperti rumah,
pakaian, kedaraan dll
5.
Unsur
mata pencaharian atau system ekonomi,
seperti pegawai, petani, buruh dll
6.
Unsur
agama dan kepercayaan
7.
Unsur
kesenian, seperti : seni tari, seni music, seni
rupa dll
Ketujuh
unsur tersebut merupakan tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal (cultural
universals). Artinya,
ketujuh unsur ini akan selalu ditemukan dalam setiap kebudayaan atau masyarakat
di dunia. Unsur-unsur ini merupakan perwujudan usaha manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidup dan memelihara eksistensi diri dan kelompoknya.
Ø Integrasi kebudayaan
1.
Metode
holistik
Para ahli antropologi biasanya memakai
istilah “holistik” untuk menggambarkan metode tinjauan yang mendekati suatu
kebudayaan itu sebagai suatu kesatuan yang terintegrasi.
2.
Pikiran
kolektif
Para ahli sntropologi dan sosiologi yang
menggembangkan konsep pikiran-pikiran kolektif dalam sebuah karangan.
Ø Fungsi unsur-unsur
kebudayaan
1. Menerangkan
“fungsi” itu sebagai hubungan antara suatu hal dengan suatu tujuan tertentu
misalnya : mobil mempunyai fungsi sebagai alat untuk mengangkut manusia atau
barang dari satu tempat ke tempat lain.
2. Menerangkan
kaitan antara satu hal dengan hal yang lain misalnya : kalau nilai dari sari
satu hal x itu berubah, maka nilai dari suatu hal lain yang di tentukan oleh x
tadi juga berubah.
3. Menerangkan
hubungan yang terjadi antara satu hal dengan hal-hal lain dalam suatu system
yang terintegrasi misalnya : suatu bagian dari suatu organism yang berubah
menyebabkan perubahan dari berbagai bagian lain, malahan sering menyebabkan
perubahan dalam seluruh organism.
Ø Fokus kebudayaan
Fokus
kebudayaan adalah unsur pusat dalam kebudayaan sehingga degemari oleh sebagian
besar warga masyarakat. Dan dengan demikian banyak mendominasi aktivitas dan
pranata lain dalam kehidupan masyarakat.
Ø Etos kebudayaan
Etos
kebudayaan adalah suatu kebudayaan sering memancarkan keluar suatu watak khas
tertentu yang tampak. Watak khas itu dalam ilmu antropologi disebut “ethos”.
Ø Kepribadian umum
Kepribadian
umum adalah perhatian terhadap kepribadian atau watak yang ada pada sebagian
besar dari individu yang hidup dalam kebudayaan bersangkutan.
Ø Kebudayaan dan kerangka
teori tindakan
Dalam menganalisa
sebuah kebuadayaan dalam keseluruhannya perlu dibedakan antara keempat komponen
yang berada didalamnya, kempat komponen ini, walaupun berkaitan erat satu
dengan yang lain tetapi masing-masing komponen memiliki sifat-sifatnya
sendiri-sendiri.
1. Sistem Budaya
seperti, sistem ini mengandung
pikiran-pikiran, gagasan, konsep serta keyakinan-keyakinan. di Indonesia kita
kenal dengan adat-istiadat. di adat-istiadat ada sebuah sistem nilai budayanya,
sistem normanya yang berlaku dalam masyarakat. Fungsi dari sistem ini adalah
menata dan memantapkan tindakan-tindakan serta tingkah laku manusia.
2. Sistem Social
dalam sistem ini
bersifat lebih kongkrit dan nyata, dalam arti tingkah laku manusia dapat
dilihat dan diobservasi. interaksi manusia dalam satu pihak ditata dan diatur
oleh sistem budaya, tetapi dipihak lain dibudayakan menjadi
pranata-pranata oleh nilai-nilai dan norma-norma tersebut.
3. Sistem Kepribadian
mengenai isi jiwa dan
watak individu dalam suatu masyarakat, walaupun berbeda satu dengan yang lain
namun juga distimulasi dan dipengaruhi oleh nilai-nilai dan norma dalam sistem
budaya dan oleh pola-pola bertindak dalam sistem sosial yang telah
diinternalisasinya melalui proses sosialisasi dan proses pembudayaan selama
hidup sejak dari kecil. dengan demikian sistem kepribadian berfungsi sebagai
sumber motivasi dari tindakan sosialnya.
4.
Sistem Organic
melengkapi seluruh kerangka dengan mengikut sertakan
ke dalamnya proses biologis serta bio-kimia dalam organisme manusia sebagai
suatu jenis makhluk alamiah yang apabila dipikirkan lebih mendalam, juga ikut
menentukan kepribadian manusia, pola-pola tindakan manusia, dan bahkan juga
gagasan-gagasan yang dicetuskannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar