TERAPI
KELOMPOK (SUPORTIF)
1.
Pengertian
terapi kelompok
Terapi
kelompok Suportif merupakan terapi yang terdiri dari beberapa orang-orang yang
berencana, mengatur dan merespon secara langsung terhadap isu-isu dan tekanan
maupun keadaan yang merugikan (Grant-Iramu dalam Hidayati, 2012).
2.
Cara
melakukan terapi kelompok
Menurut McCloskey & Bulechek (dalam Stuart &
Laraia, 1998) pelaksanaan pemberian terapi kelompok suportif dapat dilakukan
dalam beberapa sesi, yakni:
a. Sesi
pertama: Mengidentifikasi kemampuan klien dan sumber pendukung yang ada pada
diri klien.
b. Sesi
kedua: Menggunakan sistem pendukung dalam diri klien, monitor, dan hambatannya.
c. Sesi
ketiga: Menggunakan sistem pendukung di luar klien, monitor, dan hambatannya.
d. Sesi
keempat: Mengevaluasi hasil dan hambatan penggunaan sumber.
Keempat sesi dilakukan dalam 4 kali pertemuan selama
2 minggu dan setiap pertemuan dilaksanakan selama 40-50 menit. Setiap akhir
sesi, klien menulis kegiatannya di buku kerja. Setiap lembar buku kerja
terdapat tanggal dan nama sesi dengan demikian setiap klien memiliki catatan
perkembangan selama mengikuti terapi kelompok suportif mulai dari pengetahuan
mengenai mengatasi perilaku kekerasan sampai monitor hasil penggunaan sumber
pendukung didalam dan diluar diri klien. Setiap akhir sesi selalu di evaluasi
untuk mengetahui perkembangan klien selama mengikuti kegiatan terapi kelompok
suportif dan dipertemuan sesi berikutnya juga selalu di monitor dan evaluasi
pada sesi selanjutnya.
3.
Manfaat
terapi kelompok
Menurut Fontaine (2009), terapi kelompok suportif
merupakan jenis terapi yang berfokus pada manfaat berbagi pengalaman yang
melibatkan sejumlah anggota dan terapis kelompok suportif yang membantu anggota
kelompok dengan masalah psikologis, kognitif, perilaku atau disfungsi spiritual
melalui proses perubahan khususnya pada perilaku kekerasan.
4.
Kasus-kasus
yang diselesaikan dalam terapi kelompok
a. Kasus
tentang depresi
b. Kasus
tentang tindak kekerasan
c. Kasus
tentang ansietas
5.
Cari
dan rangkum satu contoh yang menggambarkan terapi kelompok
Salah satu masalah yang sering terjadi pada remaja
adalah depresi. Depresi pada remaja akan lebih baik ditangani dengan
psikoterapi karena dengan psikoterapi remaja dibantu untuk menemukan akar
permasalahannya dan melihat potret diri secara lebih obyektif. Psikoterapi
ditujukan untuk membangun pola pikir yang obyektif dan positif, rasional dan
membangun strategi atau mekanisme adaptasi yang sehat dalam menghadapi masalah.
Perlu diingat bahwa keterbukaan remaja untuk mengemukakan masalah yang sedang
dihadapinya akan membantu proses penyembuhan dirinya. Salah satu psikoterapi
yang paling banyak digunakan oleh remaja adalah terapi suportif. Terapi
suportif untuk menangani stress pada remaja dilakukan pada keluarga dengan
remaja mempunyai efek protektif yang signifikan terhadap kemampuan remaja
menghadapi tantangan hidup yang dipenuhi oleh stressor.
Daftar
Pustaka:
Hidayati, E. (2012). Pengaruh Terapi Kelompok Suportif
Terhadap Kemampuan Mengatasi Perilaku Kekerasan Pada Klien Skizofrenia Di Rumah
Sakit Jiwa Dr. Amino Gondohutomo. Seminar
Hasil-hasil Penelitian. Kota Semarang.
Ikhtiarini, E., Yani, A., & Mustikasari.
(2012). Pengaruh Terapi Kelompok
Suportif Terhadap Tingkat Ansietas Keluarga dalam Merawat Anak Tuna Grahita. Jurnal Keperawatan Soedirman. Vol 7. No
1. Hal 17-24.
Stuart, G.W. & Laraia, M. T. (2005). Principles and Practice of Psychiatric
Nursing, (ed. 8). Missouri: Mosby, Inc.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar